aktivisindonesia - tokoh pergerakan

SOE HOK GIE
Soe Hok Gie adalah seorang mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Indonesia angkatan 62, yang tak hanya mengkritik Presiden Soekarno di Orde Lama, tetapi juga melibas berbagai ketidakadilan yang dilakukan oleh Presiden Soeharto di era Orde Baru. Soe Hok Gie menuangkan seluruh idealisme, opini, dan pemikirannya dalam sebuah jurnal yang kemudian dibukukan, Catatan Seorang Demonstran.
Sebagai aktivis mahasiswa, ia aktif dalam gerakan menentang rezim Orde Lama dan berperan dalam menggulingkan pemerintahan Soekarno melalui aksi demonstrasi dan kampanye bawah tanah. Setelah Orde Baru berkuasa, Gie tetap kritis terhadap pelanggaran HAM dan kekuasaan yang menyimpang, berani mengungkap fakta dan menegaskan pentingnya kejujuran serta moralitas dalam perjuangan. Ia dikenal sebagai intelektual yang berani menyampaikan kritik keras melalui tulisan dan simbol moralitas, memperjuangkan demokrasi, keadilan, dan keberanian moral, serta menjadi inspirasi bagi generasi penerus dalam memperjuangkan hak asasi manusia dan keadilan sosial di Indonesia.
ikon pergerakan dari depok
Soe Hok Gie menjabat sebagai Ketua Senat Mahasiswa di Fakultas Sastra Universitas Indonesia (UI), di mana ia dikenal sebagai aktivis independen yang menolak politik praktis masuk ke kampus dan berusaha menjaga netralitas organisasi kemahasiswaan. Ia memilih bergabung dengan Gerakan Mahasiswa Sosialis (Gemsos) dan merupakan penggagas didirikannya Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) UI.
"diasingkan lebih baik daripada menyerah pada kemunafikan" - gie
BUDIMAN SUDJATMIKO

Budiman Sudjatmiko adalah aktivis dan politikus yang berkontribusi besar dalam perjuangan reformasi dan pembangunan sosial di Indonesia. Ia dikenal sebagai salah satu aktivis 98 yang aktif memperjuangkan demokrasi dan hak asasi manusia selama era Orde Baru. Selain itu, Budiman turut berperan dalam penyusunan Undang-Undang Desa pada tahun 2009, yang bertujuan memberikan otonomi dan pengembangan desa secara lebih mandiri dan berkeadilan.
Sebagai aktivis reformasi, Budiman juga mendirikan dan memimpin Partai Rakyat Demokratik (PRD), serta membacakan manifesto PRD di ruang sidang, yang menjadi simbol perjuangan rakyat dan kaum muda dalam menuntut perubahan politik di Indonesia. Ia dikenal karena keberaniannya menyuarakan aspirasi rakyat dan memperjuangkan keadilan sosial. Selain peran politik dan aktivisme, Budiman juga aktif dalam berbagai organisasi internasional dan pengembangan inovasi teknologi, seperti Inovator 4.0 Indonesia, yang bertujuan mendorong kemajuan industri dan teknologi nasional.
"kerjalah dalam gelap jangan terburu buru mencari sorot lampu" - budiman
aktivis yang hilang idealis
Sejak menjadi aktivis muda, Budiman Sudjatmiko aktif dalam berbagai kegiatan organisasi dan gerakan mahasiswa yang berujung pada penangkapannya dan hukuman penjara selama beberapa tahun oleh rezim Orde Baru. Setelah itu, ia menjabat sebagai anggota DPR RI dari PDI Perjuangan dan memegang berbagai posisi penting, termasuk sebagai Wakil Ketua Panitia Khusus RUU Desa dan Ketua Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan.